Sabda telah menjadi daging!
Bila kita dalam masa Adven ini berusaha mengenal tokoh pribadi Yohanes Pemandi, yang mempersiapkan kita untuk menerima kedatangan Yesus sebagai Almasih, Injil Lukas hari ini memperkenalkan peribadi wanita Maria dari Nasaret, Bonda-Nya.
Dec 18, 2014

HARI MINGGU KEEMPAT ADVEN Tahun B
Pmbacaan: 2 Samuel 7:1-5.8b-12.14a.16
Roma 16:25-27
Injil Lukas 1:26-38
Bila kita dalam masa Adven ini berusaha mengenal tokoh pribadi Yohanes Pemandi, yang mempersiapkan kita untuk menerima kedatangan Yesus sebagai Almasih, Injil Lukas hari ini memperkenalkan peribadi wanita Maria dari Nasaret, Bonda-Nya. Marilah kita mengikuti Injil Lukas yang berceritera tentang tawaran Tuhan kepada Maria untuk menjadi Ibu seorang anak, yang harus diberi nama Yesus, yang disebut “Anak Tuhan Yang Mahatinggi” (lih. Luk 1:31-33). Memang untuk dapat mengenal Yesus sebagai Penebus, yang adalah Tuhan dan manusia, sangat perlulah kita mengenal Maria dari Nasaret Bonda Yesus, tetapi sekaligus Bonda kita juga.
Pada dasarnya tokoh Maria dari Nasaret itu sungguh luarbiasa! Maria adalah sarana hubungan erat antara umat manusia dengan Tuhan. Maria adalah tokoh murid sejati, yang mengajak kita mengenal kebaikan dan kemanusiaan Tuhan yang sebenarnya. Sabda Tuhan yang disampaikan kepadanya diterimanya sepenuhnya, meskipun ia tidak tahu harus bagaimana melaksanakan perjalanan apalagi kesudahannya! Dalam kehidupan dan perbuatan Yesus sebagai anaknya pun Maria tidak selalu dapat memahami maksud-Nya. Namun dia tetap percaya dan tetap berpegang teguh akan janji dan kesanggupannya sejak awal mula, sebab “Maria menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya” (Luk 2:19). Akhirnya di Golgota Maria baru mengalami dan menghayati rasa tanggungjawabnya atas kesanggupan “fiat”-nya, dengan berkata “terjadilah pada ku menurut kehendak-Mu”. Sungguh, lewat berita singkat dalam Kitab Suci ini kita dapat mengenal Maria sebagai peribadi seorang wanita, yang memiliki iman yang mendalam, rasa belas kasihan (compassio), dan sangat peka terhadap keperluan orang lain!
Tetapi Maria harus juga menempuh perjalanan sejarah hidupnya melalui aneka masalah. Masalah pertama yang dialami Maria dari Nasaret ini ialah ketika dia dikunjungi malaikat Gabriel. Perawan muda itu terkejut dan takut, ketika didengarnya bahawa dia akan mengandung seorang anak, yang akan menjadi Penebus dan disebut “Anak Tuhan Yang Mahatinggi”. Sebab dia mengaku: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Tanggapan Gabriel: “Roh Kudus akan turun atas mu dan kuasa Tuhan Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Tuhan” (Luk 1:34-35). Kemudian sesudahnya malaikat itu meninggalkan Maria.
Lalu diikuti suatu ceritera tentang Maria, yang mengunjungi Elisabet, wanita tua yang mengandung, dan akan melahirkan Yohanes Pemandi. Dan dalam peristiwa kunjungan itu terungkaplah kidung indah Maria yang disebut “Magnificat anima mea Dominum”, “Jiwaku memuliakan Tuhan”. Kidung indah inilah yang selanjutnya akan terdengar di seluruh bumi! Dan suara Maria itu kini terdengar di seluruh penjuru dunia. “Ya”, “Fiat” Maria telah mempengaruhi iklim kehidupan umat manusia!
Tak perlu disebut seluruh deretan masalah, yang harus dihadapi oleh Maria, sejak persiapan dan awal kelahiran Yesus sampai dengan segenap akhir hidup Puteranya itu. Namun pesan yang disampaikan Maria di desa kecil Nasaret itu kini telah terdengar dan mengubah keadaan dan nasib sejarah umat manusia di seluruh dunia!
Maria dari Nasaret ternyata telah menerima dan menyambut masalah-masalah kehidupannya dengan sikap taat, setia, percaya, penuh harapan dan kegembiraan dengan tenang. Sejak momen awal keadaan hidupnya di Nasaret, Maria tidak dapat mengetahui dan memahami sebelumnya akhir hina sejarah hidup Yesus, Anaknya yang telah dikandungnya. Hanya di bukit Kalvari, beberapa tahun kemudian, barulah Maria mengalami dan menghayati tanggungjawab “fiat”, atau “ya” total, yang ternyata mampu mengubah seluruh sejarah hidup umat manusia!
Sekarang ini di Nasaret, di Galilea Palestina, berdirilah basilika “Annunciatio”, iaitu Pemberitahuan Kelahiran Yesus, yang dibangun di sekeliling tempat yang menurut tradisi adalah tempat kediaman Maria. Di atas altar tertulis ucapan ini: “Verbum caro factum est”, “Sabda telah menjadi daging”. Terutama apabila kita datang di Nasaret, kita akan dapat merasakan betapa luarbiasa dan agung makna apa yang terungkap di dalam kata-kata itu! Tuhan menjadi manusia, berkat kesediaan dan kesetiaan Maria, Bonda Yesus Kristus, sekaligus Bonda kita! Marilah kita menghormati dan bersyukur kepada Maria, Bonda Penebus kita! -- CNS
Total Comments:0