Berbelas kasihan kepada mereka yang lapar santapan rohani
Ketiga-tiga bacaan Kitab Suci pada hari Minggu ini mengarahkan perhatian kita kepada pengertian tentang domba dan gembala. Khususnya Injil Markus yang berbicara tentang “domba yang tidak mempunyai gembala”.
Jul 16, 2021

Hari Minggu Biasa Ke-16 (Tahun B )
yeremia 23, 1-6 efesus 2, 13-18.
injil Markus 6, 30-34.
Ketiga-tiga bacaan Kitab Suci pada hari Minggu ini mengarahkan perhatian kita kepada pengertian tentang domba dan gembala. Khususnya Injil Markus yang berbicara tentang “domba yang tidak mempunyai gembala”.
Dalam bahasa alkitabiah, tugas kepemimpinan dilukiskan sebagai penggembalaan, atau tugas seorang gembala. Tuhan sendiri dilihat sebagai gembala : “Tuhan adalah gembalaku” (Maz 23:1). Dan umat berdoa kepada Tuhan sebagai “Gembala Israel” (Maz 80:1). Yesus sendiri dalam Injil Yohanes menyebut diri-Nya: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh 10:11).
Menurut ceritera Injil muridmurid Yesus pulang kepada Yesus sesudah melaksanakan perutusan mereka, untuk memberi laporan tentang apa yang telah mereka ajarkan dan lakukan kepada orang ramai.
Mereka diajak Yesus pergi ke tempat sunyi untuk menyendiri. Mereka naik perahu, supaya tidak diikuti oleh orang ramai tersebut. Namun, ternyata orang ramai tersebut mengikuti Yesus dan murid-murid-Nya melalui jalan darat. Dan mereka ini datang di destinasi itu dengan lebih cepat. Yesus dan murid-murid-Nya sebelum sempat untuk makan, kini harus menghadapi mereka lagi.
Di sebalik ceritera yang sangat sederhana tetapi juga mengharukan itu, terungkaplah sebenarnya pesan, yang mahu disampaikan oleh Markus kepada pembaca-pembaca Injilnya. Apakah pesan itu?
Yesus mengajak murid-muridNya istirahat dan memenuhi keperluan makan minum selepas melaksanakan tugas mereka. Bukan hanya itu, orang ramai yang sudah mendengarkan ajaran Yesus, yang telah disampaikan oleh muridmurid-Nya, masih ingin mendengar ajaran Yesus sendiri, yang telah mengutus mereka! Mereka ini, orang-orang sederhana, berasa haus dan lapar akan sabda Yesus sendiri, bukan hanya haus dan lapar akan makanan sebagai keperluan jasmani.
Melihat kehausan dan kelaparan rohani orang banyak itu, dalam Injil dikatakan, bahawa “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, kerana mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala”.
Yesus memiliki “compassio” (rasa belas kasihan) bukan hanya kepada orang yang haus dan lapar akan makanan untuk menjaga kesihatan badan atau tubuh, bahkan lebih untuk kesihatan batin atau rohani setiap orang. Manusia memerlukan santapan rohani yang murni.
Sekarang ini, umat manusia penduduk dunia moden ini sangat memerlukan santapan rohani. Orang sekarang merasa makin memerlukan santapan material yang makin lazat yang mendorong seseorang menggunakan rencah masakan yang makin nikmat rasanya.
Tertulis dalam Injil : “Melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, kerana mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala”.
Meskipun Yesus seperti muridmurid-Nya sebenarnya harus beristirahat dahulu, namun “mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka” yang lapar akan ajaran-Nya bagaikan jaminan hidup mereka.
Pesan Injil hari ini antara lain mengingatkan kita betapa perlu dan pentingnya hidup rohani. Sebab akhirnya kehidupan rohani kitalah, yang akan menentukan hidup abadi kita kelak, bukan hanya hidup jasmani kita sekarang ini, yang hanya sifatnya hanya sementara.
Tetapi ada pesan lain, yang harus kita sedari. Umat Tuhan sebagai domba memerlukan kehadiran gembala-gembala.
Desakan adanya gembala rohani justeru dewasa ini merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi. Bila umat mengharapkan adanya gembala rohani yang baik, maka seperti Yesus yang berbelas kasihan, kita semua, harus ikut dan rela menyediakan dan mempersembahkan kepada Kristus, calon-calon gembala seperti murid-murid-Nya, yang diceritakan dalam Injil hari ini.
Murid-murid itu meskipun sudah bekerja dan lapar jasmaninya, namun seperti Yesus, mereka juga bersedia memberikan makanan rohani kepada yang memerlukannya.
Memiliki “compassio” atau rasa belas kasihan, kepada orang yang memerlukan makanan baik jasmani mahupun rohani, itulah ciri murid Kristus sejati. Kerana itu setiap keluarga sebagai pengikut Kristus sebagai Gembala juga harus memiliki kesedaran dan keinginan besar: “compassio”, untuk menyediakan dari keluarga masing-masing calon-calon gembala, iaitu caloncalon imam, untuk memberikan makanan rohani kepada dombadomba Kristus, iaitu umat Tuhan. — Msgr F.X Hadisumarta O. Carm, ImanKatolik.com
Total Comments:0